Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz
Sebaik-baik Penghasilan ialah Jual Beli Yang Mabrur dan hasil jerih payah tangan sendiri. @mwasitho |
Bismillah. Terdapat
beberapa hadits shohih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam yang
menerangkan tentang keutamaan berdagang dan bekerja dengan jalan yang
halal. Diantaranya:
1. Bekerja dan Berbisnis merupakan profesi yang sangat disukai dan dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Hal ini sebagaimana hadits berikut ini.
Dari Al-Miqdam radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَا
أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ
يَدِهِ ، وَإِنَّ نَبِىَّ اللَّهِ دَاوُدَ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – كَانَ
يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ
“Tidaklah
seseorang mengkonsumsi makanan yang lebih baik dari makanan yang
dihasilkan dari jerih payah tangannya sendiri. Dan sesungguhnya nabi
Daud ‘alaihissalam dahulu senantiasa makan dari jerih payahnya sendiri.”
(HR. Bukhari, Kitab al-Buyu’, Bab Kasbir Rojuli wa ‘Amalihi Biyadihi II/730 no.2072).
2.
Menafkahi keluarga dari hasil kerja dan bisnis sendiri jika dilandasi
dengan niat yang baik maka dihitung oleh Allah sebagai shodaqoh.
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
ما كسب الرجل كسباً أطيب من عمل يده، وما أنفق الرجل على نفسه وأهله وولده وخادمه فهو صدقة
“Tidaklah
seseorang memperoleh suatu penghasilan yang lebih baik dari jerih payah
tangannya sendiri. Dan tidaklah seseorang menafkahi dirinya, istrinya,
anaknya dan pembantunya melainkan ia dihitung sebagai shodaqoh.” (HR.
Ibnu Majah di dalam As-Sunan, Kitab At-Tijaroot Bab Al-Hatstsu ‘Ala
Al-Makasibi, no.2129. al-Kanani berkata, ‘Sanadnya Hasan’, Lihat Mishbah
Az-Zujajah III/5).
3.
Orang yang berbisnis dengan jujur dan amanah akan dikumpulkan oleh
Allah pada hari kiamat bersama para nabi, orang-orang jujur dan mati
syahid.
Hal ini sebagaimana hadits shohih berikut ini.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
التاجر الصدوق الأمين مع النبيين والصديقين والشهداء
“Pedagang
yang senantiasa jujur lagi amanah akan bersama para nabi, orang-orang
yang selalu jujur dan orang-orang yang mati syahid.” (HR. Tirmidzi, Kitab Al-Buyu’ Bab Ma Ja-a Fit Tijaroti no. 1130)
Ath-Thiibi
mengomentari hadis ini dengan mengatakan, “Barangsiapa yang selalu
mengutamakan sifat jujur dan amanah, maka dia termasuk golongan
orang-orang yang taat (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala); dari
kalangan orang-orang shiddiq dan orang-orang yang mati syahid, tapi
barangsiapa yang selalu memilih sifat dusta dan khianat, maka dia
termasuk golongan orang-orang yang durhaka (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala);
dari kalangan orang-orang yang fasik (buruk/rusak agamanya) atau pelaku
maksiat”. (Lihat kitab “Syarhu sunani Ibni Majah” hal. 155).
Maksud
sifat jujur dan amanah dalam berdagang adalah dalam keterangan yang
disampaikan sehubungan dengan jual beli tersebut dan penjelasan tentang
cacat atau kekurangan pada barang dagangan yang dijual jika memang ada
cacatnya. (Lihat kitab “Faidhul Qadiir” 3/278).
4. Penghasilan dari Berbisnis atau berdagang adalah sebaik-baik penghasilan.
Hal ini sebagaimana hadits shohih berikut ini.
Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إن
أطيب الكسب كسب التجار الذي إذا حدثوا لم يكذبوا و إذا ائتمنوا لم يخونوا و
إذا وعدوا لم يخلفوا و إذا اشتروا لم يذموا و إذا باعوا لم يطروا و إذا
كان عليهم لم يمطلوا و إذا كان لهم لم يعسروا).
“Sesungguhnya
sebaik-baik penghasilan ialah penghasilan para pedagang yang mana
apabila berbicara tidak bohong, apabila diberi amanah tidak khianat,
apabila berjanji tidak mengingkarinya, apabila membeli tidak mencela,
apabila menjual tidak berlebihan (dalam menaikkan harga), apabila
berhutang tidak menunda-nunda pelunasan dan apabila menagih hutang tidak
memperberat orang yang sedang kesulitan.” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi di dalam Syu’abul Iman, Bab Hifzhu Al-Lisan IV/221).
Dan berdasarkan hadits berikut.
Dari
Rafi’ bin Khadij radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Ada seseorang
bertanya, “Penghasilan apakah yang paling baik, Wahai Rasulullah?”
Beliau jawab:
عمل الرجل بيده وكل بيع مبرور
“Penghasilan seseorang dari jerih payah tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur.” (HR. Ahmad di dalam Al-Musnad no.16628).
Demikianlah
beberapa keutamaan orang yang berbisnis berdasarkan hadits-hadits Nabi
yang Shohih. Semoga materi kajian ini bermanfaat bagi kita semua. Dan
semoga Allah selalu melimpahkan berkah kepada umur, ilmu, amal, dan
rezeki kita semua. Amin ya Robbal ‘alamin.
(Sumber: http://abufawaz.wordpress.com/2012/08/08/keutamaan-orang-yang-berbisnis-dan-bekerja-dengan-jalan-yang-halal/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar